Ketika kamu sedang merasa sakit dan terbangun dari tidur di pagi hari dan harus bekerja tetapi kamu terlalu khawatir jika pekerjaanmu akan menumpuk di hari selanjutnya atau bahkan takut tidak bisa mengambil cuti sakit. Lebih baik pikirkan kembali, apakah memang dirimu harus tetap pergi bekerja atau lebih baik istirahat di rumah. Pikirkan kembali beberapa kondisi di bawah ini untuk mendukung keputusanmu.

1. Kamu merasa akan mulai sakit.

Mungkin terasa terlalu dini jika dirimu memutuskan untuk istirahat di rumah saat gejala-gejala penyakit baru muncul. Tapi beda kasusnya jika kamu mengalami gejala flu dan demam. Pada masa ini dirimu bisa menularkannya kepada orang lain. Lebih baik istirahat di rumah ketika dirimu merasa bahwa tenggorokanmu sakit, tidak enak badan, dan kepalamu pusing. Jadi, lebih baik istirahat di rumah atau menyebarkan virus?

2. Kamu tahu bahwa kamu tidak akan produktif.

Selain kemungkinan akan menularkan penyakitmu ke rekan kerjamu, penting untuk mengukur seberapa banyak pekerjaan bisa kamu selesaikan jika kamu memaksakan diri untuk bekerja. Jika penyakitmu mengganggu kemampuanmu untuk melakukan pekerjaan, kamu tidak akan mengesankan siapa pun dengan masuk bekerja.

3. Keadaanmu tidak kunjung membaik.

Setelah kamu berjuang melawan gejala ringan sampai sedang selama beberapa hari, seharusnya kamu sudah mulai pulih. Jika dirimu tak kunjung pulih, maka pertimbangkan untuk istirahat kembali dan mulai periksakan diri ke dokter. Tubuhmu mungkin memerlukan istirahat yang benar untuk mulai memperbaiki dirinya sendiri.

4. Mengkonsumsi obat dengan efek samping.

Hanya karena dirimu sudah berkunjung ke dokter dan diberi resep obat, bukan berarti dirimu sudah aman. Beberapa obat memiliki efek samping yang bisa membuat kerja sulit dilakukan. Salah satu contohnya adalah obat yang bisa menyebabkan kantuk. Ini bisa membuatmu berisiko jika kamu mengemudi atau menggunakan mesin berat. Anda jauh lebih baik tinggal di rumah, mengatasinya dan kembali bekerja lebih produktif sesudahnya.